Para astronom sepertinya telah menemukan kesibukan baru, yaitu mengamati sebuah planet yang disebut sebagai kembaran bumi. Planet ini memiliki karakteristik yang sepertinya bisa menampung kehidupan. Jadi, mungkin kita memang tidak sendirian di alam semesta yang luas ini.
Sebelumnya saya teringat akan film Batlleship yang tayang baru-baru ini dan memunculkan ancaman kedatangan kehidupan cerdas dari planet yang bernama planet Gliese. Benar atau tidak adanya keberadaan planet dengan struktur persis seperti bumi ini. Mari kita cerna secara teori dibawah ini.
Gliese 581
Semuanya bermula dari sebuah bintang yang bernama Gliese 581. Nama Gliese (baca: Glee-Zuh) berasal dari nama astronom Jerman, Wihelm Gliese, yang pertama kali mengkatalogkan bintang ini pada tahun 1957.
Bintang ini adalah bintang kerdil/katai merah (red dwarf), salah satu jenis bintang yang paling umum di galaksi bimasakti. Ia terletak di konstelasi Libra, massanya sekitar sepertiga matahari dan jaraknya dari bumi sekitar 20,5 tahun cahaya. Ini membuat Gliese 581 menjadi bintang terdekat ke-117 dari bumi. Memang cukup jauh. Tanpa teleskop, kita tidak akan bisa melihatnya.
Namun, Gliese 581 memiliki satu kelebihan, dan ini sudah cukup membuatnya menjadi primadona terbaru para astronom.
Habitable Zone
Menurut para astronom, salah satu cara untuk menemukan kehidupan di planet lain adalah dengan menemukan terlebih dahulu unsur pendukung kehidupan. Dan unsur yang paling utama adalah air.
Sepanjang pengetahuan kita sebagai manusia, planet Bumi adalah satu-satunya planet yang memiliki kehidupan di dalamnya. Tuhan menciptakan planet ini begitu sempurna sehingga Ia meletakkan posisinya pada jarak yang tepat dari matahari.
Jika bumi lebih dekat ke matahari 2 persen saja, maka makhluk hidup akan terpanggang dan air di dalamnya akan menguap dan menghilang. Jika bumi lebih jauh dari matahari 2 persen saja, maka seluruh makhluk hidup akan mati karena suhu rendah dan air di permukaannya akan membeku.
Posisi bumi terhadap matahari ini disebut Habitable Zone atau Goldilocks Zone. Pada posisi ini, air tidak menguap atau membeku, dengan demikian kehidupan dapat berkembang.
Planet Gliese 581g
Pada pengamatan terakhir, para astronom menemukan paling sedikit ada 400 planet yang mengorbit bintang-bintang di belakang matahari (Extrasolar). Enam planet diantaranya mengorbit bintang Gliese 581. Dan planet-planet itu berada pada posisi Habitable Zone. Inilah yang membuat penemuan ini cukup menghebohkan.
Jika kita analogikan dengan sistem tata surya kita, maka bintang Gliese 581 berfungsi seperti "matahari" (Matahari sendiri adalah sebuah bintang), sedangkan enam planet itu seperti planet-planet pada sistem tata surya kita.
Enam planet misterius ini kemudian diberi nama sesuai dengan nama bintang yang menyertainya. Jadi, para astronom (yang sepertinya kurang kreatif) memberikan nama masing-masing planet dengan sebutan Gliese 581e, b, c, g, d dan f.
Dari antara enam planet tersebut, Gliese 581g adalah yang paling mungkin menampung kehidupan.
Para astronom memperkirakan kalau Gliese 581c memiliki karakteristik seperti Venus. Sedangkan Gliese 581d memiliki karakteristik seperti Mars.
Posisi Gliese 581g berada diantara Gliese 581c (yang seperti Venus) dan Gliese 581d (yang seperti Mars). Jika kembali menganalogikannya dengan sistem tata surya kita, maka itu artinya Gliese 581g berada pada posisi yang mirip dengan bumi (yang berada di antara Mars dan Venus). Jadi, ada kemungkinan kalau planet ini juga memiliki karakteristik yang serupa dengan bumi.
Kembaran Bumi?
Lalu, apakah Gliese 581g bisa disebut kembaran bumi?
Tidak juga. Coba bandingkan karakteristiknya dengan planet Bumi.
Gliese 581g memiliki diameter 1,2 hingga 1,4 kali bumi. Massanya sekitar 3,1 hingga 4,3 kali massa bumi. Temperatur di permukaannya berkisar antara -31 derajat celsius hingga -12 derajat celcius. Planet ini kemungkinan memiliki gravitasi yang mirip dengan bumi dan satu tahun di planet ini sama dengan 37 hari di bumi.
Menariknya, posisi planet ini "terkunci" (tidal locked) dengan bintangnya. Artinya, waktu yang dibutuhkannya untuk berotasi pada sumbunya sama dengan waktu yang dibutuhkannya untuk mengelilingi bintangnya. Ini menyebabkan satu sisi planet ini selalu mengalami kegelapan dan satu sisi lainnya selalu mengalami terang. Posisi seperti ini juga dimiliki Bulan terhadap Bumi. Jika kita menyadarinya, setiap malam, sesungguhnya kita selalu melihat permukaan bulan yang memiliki citra seperti kelinci.
Walaupun tidak terlalu mirip dengan bumi, menurut para astronom, karakteristik yang dimilikinya masih memungkinkan bagi kehidupan untuk berkembang. Namun, misteri yang menyelimuti planet ini bertambah dalam ketika seorang astronom Australia bernama Dr.Ragbir Bhathal mengklaim pernah menerima sinyal misterius dari arah Gliese 581 pada Desember 2008. Dr.Bhathal adalah anggota SETI (Search for Extra Terestrial Inteligent) cabang Australia. SETI sendiri adalah organisasi yang dibentuk khusus untuk mencari sinyal-sinyal komunikasi dari angkasa luar.
Mungkinkah penghuni Gliese 581g mengirim sinyal ke bumi?
Apakah benar-benar ada kehidupan di planet itu?
Bagaimana Astronom lain menganggapinya?
Bagi penemunya, tidak ada keraguan. Ia yakin kalau planet itu memiliki kehidupan. Steven Vogt, astronom dari University of California yang menemukannya, berkata dalam jumpa pers:
"Menurut perasaan saya, kemungkinan adanya kehidupan di planet ini adalah 100 persen. Saya tidak meragukannya."
Tetapi, Jika kita meminta Vogt untuk membuktikannya, maka sepertinya hal itu akan menjadi masalah besar. Karena itu, rekan Vogt, Paul Butler dari Carnagie Institution of Washington, yang ikut dalam jumpa pers ini segera meluruskan pernyataan Vogt. Ia berkata:
"Setiap diskusi mengenai adanya kehidupan di planet ini murni spekulatif. Pertanyaan yang lebih tepat adalah, jika planet ini mengandung air, bagaimana kita bisa yakin kalau tidak ada kehidupan disana?"
Yup, pernyataan ini lebih rasional.
Bukan hanya bagi Butler, bagi astronom lain, klaim Vogt juga dianggap berlebihan.
Phil Plait, seorang penulis dan astronom yang memiliki website badastronomer.com beranggapan kalau klaim Vogt terlalu dibesar-besarkan oleh media. Ia berkata:
"Saya mengerti maksud Vogt, Ia berpikir kalau planet itu "mungkin" memiliki kehidupan. Namun, media telah mengambil klaim itu dan memberitakannya secara berlebihan."
Juan Cabanela, seorang ahli astrofisika dari Minnesota State University, berkata:
"Mengklaim kalau Gliese 581g memiliki 100 persen kemungkinan adanya kehidupan adalah sesuatu yang sangat berlebihan. Soalnya kita hanya punya satu sampel planet yang memiliki kehidupan (bumi)."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar